Monday, May 9, 2011
bolang-bolang
Last weekend i went to the one of museum in jakarta, it name is "museum layang-layang", and i felt so great in there, there is area called backyard, and there is a little stage for a band show or an exhibition. i went to that place because i am really curious with Belkibolang, a movie that consist of 9 story from different director, an omnibus actually. But thing that i never forget is an angel with cigar and cup of beer on the right hand (minus wings) watching beside me. i hate women wore hot pants but that time different :p. ahahaha.. men always be a men, love to see "beautiful" things. hope i meet her at another event. she is like a bitch outside, but when heard she talk with her friends, i can guarantee she has brilliant brain and think with different perspective. Just like "belkibolang" we see jakarta with different perspective.
Thursday, April 21, 2011
Adit, the little kiddo
Today, i read about little kid, his name is ADIT. he live in East Java. He is 5 years old son who take care his mother, because of paralysis. He clean up the house, make food, prepare water for bath. Adit should go play in that age, or go to school. But he prefer take care of his mother. His mother can't got medicine because of she didn't have any money. if you want to HELP adit, you can send some money to
Bank BCA Cab. Sidoarjo Sun City
A/C 6155006599
a/n Achmad Lutfi
Or you can pray for this young man.
Tuesday, April 19, 2011
Film (?) Pluralisme-kah?
Seminggu yang lalu, setelah saya menonton film (?) saya berfikir, apakah ini bentuk lain dari mendukung bentuk pluralisme? apakah film ini mempunyai pesan tersembunyi? Atau apakah itu hanya tafsiran kita saja sebagai penonton dalam memberi kesan dari setiap adegannya?
Lalu saya menemukan dialog ini yang menurut pandangan pribadi saya dapat mencerahkan atas pertanyaan-pertanyaan saya. Saya kembalikan lagi ke anda benar atau salahnya, karena setiap orang mempunyai perspektif sendiri dari suatu hal. Apakah notes ini memberi jawaban kepada anda atau tetap menjadi tanda tanya (?)
Dialog ini saya ambil dari notes sebuah akun jaringan sosial, antara sang sutradara (Hanung B) dan seorang wartawan (menurut analisis saya dari dialog tersebut)
Dialog ini saya kutip dari inbox massage di Facebook saya tanpa adanya penambahan dan pengurangan. Kecuali jawaban atas pertanyaan tersebut saya edit dan sesuaikan.
Awalnya massage ini tidak saya hiraukan, karena saya merasa orang tersebut salah dalam menafsir film saya. Tapi kemudian saya mempertibangkan baik-buruknya karena menyangkut pandangan miring atas film saya dan pribadi saya terhadap Islam. Saya sengaja mencantumkan inisial BH kepada orang tersebut demi menghargai beliau. Semoga dialog ini bermanfaat ….
1. BH : Film "?" yang anda sutradarai penuh dengan fitnah, kebencian dan merendahkan martabat Islam dan umat Islam. Film anda penuh dengan ajaran sesat pluralisme yang menjadi saudara kandung atheisme dan kemusyrikan.
HB: Terima kasih sudah menyaksikan film saya sekaligus melakukan kritik atas film tersebut. Saya sangat menghargai pandangan anda. Sebagai sebuah tafsir atas 'teks' saya anggap pendapat anda syah. Sayangnya, anda tidak memberikan kemerdekaan bagi tafsir yang berbeda. Anda sudah terlanjur melakukan judgment berdasarkan 'teks' yg anda baca dan tafsirkan.
2. BH: ketika pembukaan sudah menampilkan adegan penusukan terhadap pendeta, kemudian bagian akhir pengeboman terhadap Gereja. Jelas secara tersirat dan tersurat, anda menuduh pelakunya orang yang beragama Islam dan umat Islam identik dengan kekerasan dan teroris. Jelaskan!
HB: A. Tafsir anda mengatakan bahwa adegan kekerasan: penusukan pastur dan pengeboman dilakukan oleh orang Islam. Padahal sama sekali dalam dua adegan tersebut saya tidak menampilkan orang Islam (setidaknya orang berbaju putih-putih, bersorban atau berkopyah). Di adegan penusukan pastur, saya menampilkan seorang lelaki berjaket coklat memegang pisau dan seorang pengendara motor. Kalau itu ditafsir orang Islam, itu semata-mata tafsir anda.
B. Di awal Film saya justru menampilkan sekelompok remaja masjid (bukan orang tua) yang melakukan perawatan atas masjid. Bukankah dalam hadist dianjurkan seorang pemuda menghabiskan waktunya untuk mengelola dan merawat masjid? Jadi tidak ada pesan tersurat apapun yang manyatakan bahwa pelaku penusukan dan pengeboman adalah orang islam.
3. BH: Anda mendukung seorang menjadi Murtad. Menjadi murtad yang dilakukan oleh Endhita (Rika) adalah suatu pilihan hidup. Kalau semula kedua orangtua dan anaknya menentangnya, akhirnya mereka setuju. Padahal dalam Islam murtad adalah suatu perkara yang besar dimana hukumannya adalah qishash (hukuman mati), sama dengan zina yang dirajam.
HB: Bahwa tafsir Rika murtad karena sakit hati dengan suaminya yang mengajak poligami saya benarkan. Tapi bukan berarti 'teks' tersebut mendukung pemurtadan. Sejak awal keputusan Rika sudah ditentang oleh Surya, anaknya dan orang tuanya. Bagian mana yang menyatakan dukungan? Saya akan menjelaskan berdasarkan shot-shot dalam filmnya:
PERTAMA, Coba perhatikan shotnya: Surya berdialog dengan Rika: Kamu menghianati 2 hal sekaligus: perkawinan dan Allah! kalau toh disitu Surya diam saja ketika Rika menyanggahnya, bukan berarti Surya mendukungnya. Tapi sikap menghargai pilihan Rika. Hal itu tertera dalam surat Al Hajj ayat 7 : ‘Sesungguhnya orang yang beriman, kaum Nasrani, Shaabi-iin, Majusi dan orang Musyrik, Allah akan memberikan keputusan diantara mereka pada hari Kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu’
Sikap Surya juga merupakan cerminan dari firman Allah : ‘Engkau (Muhammad) tidak diutus dengan mandat memaksa mereka beragama, tapi mengutus engkau untuk MEMBERI KABAR GEMBIRA yang orang mengakui kebenaran Islam dan kabar buruk dan ancaman bagi yang mengingkarinya.’
KEDUA, Abi, anak Rika, juga tidak mendukung sikap Rika ‘yang Berubah’. Abi protes dengan ibunya dengan cara enggan bicara. Bahkan hanya sekedar minum susu dikala pagi saja Abi tidak mau menghabiskan di depan ibunya. Demikian halnya Abi juga tidak mau makan sarapan yang disajikan ibunya. Itu adalah sikap protes dia kepada sang Ibu yang murtad. Jika toh Abi kemudian bersikap seperti Surya, bukan berarti abi mendukungnya. Tapi sikap ,menghargai pilihan. Lihat dialog Abi saat bersama Rika: … Kata Pak Ustadz, orang islam gak boleh marah lebih dari tiga hari. Apakah dialog tersebut diartikan mendukung kemurtadan? Bukankah makna dari dialog tersebut adalah mencerminkan sikap orang muslim yang murah hati: Pemaaf dan bijaksana (jika marah tidak boleh lebih dari tiga hari).
KETIGA: Orang tua Rika juga menyatakan penolakan pada saat Rika menelphone Ibunya: … Bu, Rika sudah dibaptis. Mulai hari ini nama depan Rika Tereshia. Lalu si Ibu menutup telephonenya. Bagian mana yang menyatakan dukungan?
Di bagian akhir film, saya menampilkan orang tua Rika datang ke acara syukuran Khatam Quran cucunya. Kemudian Rika memeluk ibunya dengan haru. Tidak ada sedikitpun dialog yang menyatakan dukungan terhadap kemurtadan Rika. Adegan tersebut menampilkan hubungan emosional antara anak dengan ibunya, serta cucu dengan kakek-neneknya. Dimanakah pernyataan dukungan atas kemurtadan Rika?
Jadi jika anda membaca ‘teks’ dalam adegan tersebut sebagai sebuah dukungan terhadap kemurtadan, maka itu tafsir anda. Bukan saya …
4. BH: Jelaskan gambaran muslimah berjilbab, Menuk (Revalina S Temat) yang merasa nyaman bekerja di restoran Cina milik Tan Kat Sun (Hengki Sulaiman) yang ada masakan babinya. Anda ingin menggambarkan seolah-olah babi itu halal. Terbukti pada bulan puasa sepi, berarti restoran itu para pelanggannya umat Islam.
HB: Menuk adalah perempuan muslimah. Dia nyaman bekerja di tempat pak Tan karena pak Tan adalah orang yang baik. Selalu mengingatkan karyawan muslimnya sholat. Bagian mana yang anda maksud bahwa babi itu halal?
Saya justru menggambarkan dengan tegas adegan yang membedakan Babi dan bukan babi lebih dari sekali adegan. Pertama, pada saat Pembeli berjilbab bertanya soal menu makanan restoran pak Tan. Menuk mengatakan bahwa panci dan wajan yang dipakai buat memasak babi berbeda dengan yang bukan babi. (di film terdapat shot wajan, dan shot Menuk yang dialog dengan ibu berjilbab. Dialog agak kepotong karena LSF memotongnya. Alasannya silakan tanyakan kepada LSF)
Kedua, pada saat Pak Tan mengajari Ping Hen (anaknya) mengelola restoran. Pak Tan dengan tegas menyatakan pembedaan antara babi dan bukan babi: … Ini sodet dengan tanda merah buat babi, dan yang tidak ada tanda merah bukan babi …
Jika saya menghalalkan Babi, tentunya saya tidak akan menggambarkan pemisahan yang tegas antara sodet, panci, pisau, dsb tersebut. Jadi tafsir anda yang mengatakan bahwa saya menghalalkan babi, semata-mata tafsir saya …
Dalam film ini, saya justru menggambarkan sikap Menuk sebagai Muslimah yang menolak pernikahan beda agama dengan cara lebih memilih menikah dengan soleh (yang muslim) meski jobless, dibanding hendra. Padahal cintanya kepada hendra: … Saya tahu kita pernah punya kisah yang mungkin buat mas menyakitkan. Tapi buat saya adalah hal yang indah … karena Tuhan mengajarkan arti cinta dalam agama yang berbeda … (Dialog Menuk kepada Hendra di malam Ramadhan)
Dalam film ini juga, saya menggambarkan sikap pak Tan yang menghargai Asmaul Husna dengan cara meminjam buku 99 Nama Allah milik Menuk. Sikap pak Tan tersebut dinyatakan dalam dialog Hendra: … Sekarang Hen jadi mengerti kenapa papi bersikap baik dengan orang YANG BUKAN SEAGAMA dengan papi …
Dialog tersebut merupakan manifestasi dari ajaran Asmaul Husna : Ar Rahman – Ar Rahim … Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Kemudian Pada akhir film, Pak Tan membisikkan sesuatu kepada dimana atas dasar bisikian tersebut Hendra melakukan perubahan besar dalam hidupnya: menjadi Mualaf dan merobah restorannya menjadi Halal. Lihat kata-kata isteri pak Tan di akhir film: … Pi, hari ini Hendra melakukan perubahan besar dalam hidupnya SEPERTI YANG PAPI MINTA …. (Dialog tersebut sebenarnya ungkapan tersirat buat hendra untuk berubah dari pak Tan melalui bisikannya. )
jadi tafsir Hendra pindah agama hanya ingin menikahi menuk adalah Tafsir anda.
Lagipula, dalam film jelas-jelas tidak ada gambaran pernikahan antara Menuk dan Hendra. Ending Film saya justru menggambarkan Menuk menatap nama Soleh yang sudah menjadi nama Pasar … Darimana anda bisa menafsirkan bahwa Hendra pindah agama hanya karena ingin menikah sama menuk?
5. BH: seorang takmir masjid yang diperankan Surya (Agus Kuncoro) setelah dibujuk si murtadin Menuk, akhirnya bersedia berperan sebagai Yesus di Gereja pada perayaan Paskah. Apalagi itu dijalaninya setelah dia berkonsultasi dengan ustad muda yang berfikiran sesat menyesatkan pluralisme seperti anda yang diperakan David Chalik. Namun anehnya, setelah berperan menjadi Yesus demi mengejar bayaran tinggi, langsung membaca Surat Al Ikhlas di Masjid. Padahal Surat Al Ikhlas dengan tegas menolak konsep Allah mempunyai anak dan mengajarkan Tauhid. Apa anda ini kurang waras wahai si Hanung. Semoga pembalasan dari Allah atas diri anda.
HB : dalam film saya menggamnbarkan Surya adalah seorang aktor figuran. Di awal Film dikatakan dengan tegas lewat dialog: … 10 tahun saya menjadi aktor cuma jadi figuran doang!!
Sebagai aktor yang hanya jadi figuran, dia frustasi. Hingga menganggap bahwa hidupnya cuma SEKEDAR NUMPANG LEWAT. Dia diusir dari kontrakan karena menunggak bayar. Rika membantunya dengan menawari pekerjaan sebagai Yesus dengan biaya Mahal (perhatikan dialognya di warung soto). Semula Surya menolak. Tapi dia menerima dengan alasan yang sangat manusiwai bagi orang yang berprofesi sebagai aktor (figuran) : SELAMA HIDUPNYA TIDAK PERNAH BERPERAN SEBAGAI JAGOAN. Namun alasan itu tidak begitu saja dia gunakan untuk melegitimasi pilihannya. Dia konsultasi dengan Ustadz Wahyu (David Khalik). Menurut Ustadz, Semua itu tergantung dari HATIMU, maka JAGALAH HATIMU. Dari perkataan Ustadz tersebut, adakah dia menyarankan atau mendorong Surya menjadi Yesus? Ustadz memberikan kebebasan buat Surya untuk melakukan pilihannya. Dan Surya sudah memilih. Ketika di Masjid, Ustadz mengulang bertanya: Gimana? Sudah mantap hatimu? Lalu dijawab oleh Surya: Insya Allah saya tetap Istiqomah. Dijawab oleh David Khalik: Amin …
Setelah dialog tersebut, Surya kembali memantapkan hatinya denga bertafakur dimasjid. Matanya menatap hiasan dinding bertuliskan ASMA ALLAH diatas Mighrab.
Dari adegan tersebut, adakah saya melecehkan Islam? Apakah dengan menghargai pilihan seseorang itu sama saja melecehkan Islam? Bukankah Ustdaz sudah melakukan tugasnya MENGINGATKAN surya di awal adegan?
Jadi, tidak ada sedikitpun adegan yang menyatakan pelecehan terhadap agama Islam. Surya melakukan tugasnya sebagai aktor karena dia harus hidup. Bahkan untuk beli soto untuk sarapan saja dia tidak sanggup. Lagipula drama Paskah bukan ibadah. Tapi sebuah pertunjukan drama biasa. Ibadah Misa Jumat Agung dilaksanakan setelah pertunjukan Drama. Dalam hal ini Surya tidak melakukan ibadah bersama jemaah Kristiani di gereja. Namun oleh karena pesan Ustadz untuk senantiasa menguatkan hati, maka setelah memerankan drama Jesus, Surya membaca Surat Al Ikhlas berulang-ulang sambil menangis.
Adakah dari adegan tersebut saya melecehkan Islam? Silakan di cek lagi
6. BH: Kelima, tampaknya anda memang sudah gila, masak pada hari raya Idul Fitri yang pebuh dengan silaturahmi dan maaf memaafkan, umat Islam melakukan penyerbuan dengan tindakan anarkhis terhadap restoran Cina yang tetap buka sehari setelah Lebaran. Bahkan sebagai akibat dari penyerbuan itu, akhirnya si pemilik Tan Kat Sun meninggal dunia. Setelah itu anaknya Ping Hen (Rio Dewanto) sadar dan masuk Islam demi menikahi Menuk setelah menjadi janda karena ditinggal mati suaminya Soleh (Reza Rahadian), seorang Banser yang tewas terkena bom setelah menjaga Gereja pada hari Natal. Jadi orang menjadi muslim niatnya untuk menikahi gadis cantik. Sebagaimana anda menjadi sutradara berfaham Sepilis dengan kejam menceraikan istri yang telah melahirkan satu anak demi untuk menikahi gadis cantik yang jadi pesinetron. Film ini kok seperti kehidupan anda sendiri ya ?
HB: Saya benar-benar kagum dengan penafsiran anda soal adegan dalam film saya. Tidak heran anda menjadi seorang wartawan. Hehehe. Jika anda benar-benar mengamati adegan demi adegan, anda akan menemukan maksud dari penyerbuan tersebut.
Pertama, Penyerbuan itu didasari karena egositas dari hendra (ping Hend) yang hanya ingin mengejar keuntungan. Maka dari itu libur lebaran yang biasanya 5 hari, dipotong hanya sehari. Akibatnya, Menuk tidak bisa menemani keluarga jalan-jalan liburan lebaran.
Kedua, Penyerbuan tersebut didasari oleh rasa dendam Soleh (yang di adegan sebelumnya berkelahi dengan Hendra) dan cemburu karena Menuk lebih memilih bekerja di hari lebaran daripada menemani soleh dan keluarganya jalan-jalan.
Dalam adegan tersebut jelas tergambar SIKAP CEMBURU, MEMBABI BUTA, BODOH dan TERGESA-GESA pada diri Soleh yang mengakibatkan Tan Kat Sun meninggal. Sikap tersebut membuat Soleh menjadi rendah di mata Menuk: Lihat adegan selanjutnya: Menuk bersikap diam kepada Soleh. Meski masih meladeni sarapan, Menuk tetap tidak HANGAT dengan SOLEH. Hingga Soleh meminta maaf kepada Menuk. Namun, lagi-lagi Menuk tidak menanggapi dengan serius (perhatikan dialognya) : …. Mas, jangan disini ya minta maafnya. Dirumah saja … Dijawab oleh Surya: Kamu dirumah terlalu sibuk dengan Mutia … Menuk menimpali: … dimana saja ASAL TIDAK DISINI …
Penolakan Menuk itu yang membuat Soleh akhirnya memutuskan untuk memeluk BOM dan menghancurkan dirinya. Tujuannya? …. Agar dia menjadi Berarti dimata ISTERINYA ….
Apakah adegan di Film menggambarkan Menuk bahagia dengan kematian Soleh, sehingga dengan begitu dia bebas menikah dengan Hendra? Apakah adegan di Film menggambarkan hendra juga bahagia dengan kematian Soleh sehingga hendra bisa punya kesempatan menikah sama Menuk?
Sungguh, saya kagum dengan tafsir anda. Hingga andapun bisa bebas sekali menafsirkan hidup saya. Semoga kita bisa menjalin silaturahmi lebih dekat sehingga anda bisa mengenal saya lebih baik, mas …
7. BH: si murtadin Endhita minta cerai gara-gara suaminya poligami. Karena dendam, kemudian dia menjadi murtad. Anda ingin mengajak penonton agar membenci poligami dan membolehkan murtad. Padahal Islam membolehkan poligami dan dibatasi hingga empat istri dan melarang dengan keras murtad dengan ancaman hukuman qishash. Seandainya anda setuju dan poligami dengan menikahi si pesinetron itu, anda tidak perlu menceraikan istri dan menelantarkan anak anda sendiri sehingga tanpa kasih sayang seorang ayah kandung dan dengan masa depan yang suram. Kasihan benar anak dan istri anda korban dari seorang ayah yang kejam penganut faham pluralisme dan anti poligami.
HB: Saya laki-laki yang tidak setuju dengan Poligami. Dalam pandangan saya, banyak umat Islam sudah menyelewengkan surat An Nisa sebagai sebuah legitimasi pelampiasan nafsu lelaki. Padahal sudah jelas didalam surat tersebut dikatakan : Wa inkhiftum alaa takdilu fa wakhidatan aumalakat aimanukum … Jika engkau TAKUT BERLAKU ADIL maka nikahilah seorang saja …
Jadi dalam melakukan poligami, syaratnya utamanya harus berlaku adil. Pertanyaan saya, bisakah manusia berlaku adil? Apakah lelaki bisa menjamin hati seorang wanita bisa ikhlas ketika dirinya di madu? Bukankah ketika kita menyakiti hati perempuan, maka itu sudah termasuk aniyaya?
Pendapat saya tidak didasari atas logika sebagaimana yang dituduhkan kepada orang-orang seperti saya: Memahami agama hanya dengan akal. Tapi pemahaman saya didasarkan pada pengalaman batin. Saya pernah hampir berpoligami. Disatu sisi saya merasa benar karena ada syariat. Disisi lain, saya melukai perasaan perempuan, perasaan anak-anak saya, keluarga dari pihak Isteri yang terpoligami dan juga masyarakat lingkungan isteri saya baik yang paling dekat maupun yang paling jauh. Apakah hanya karena syariat, maka keputusan saya menolak poligami adalah suatu sikap menentang syariat? Jika memang saya kemudian berpoligami, apakah saya juga akan mendapatkan jaminan sebagai manusia bersyariat sebagaimana yang anda harapkan? Apakah dengan saya berpoligami maka anak-anak saya akan hidup damai sejahtera sebagaimana bayangan anda? Alhamdulillah, anak saya sehat tidak kurang suatu apa tanpa saya harus berpoligami. Jika anda berkenan, silakan mengunjungi rumah saya dan saya kenalkan kepada anak-anak saya.
Sungguh, manusia adalah makhluk penuh kekurangan. Ijtihad adalah keniscayaan bagi manusia yang benar-benar memahami kekurangannya. Kebenaran Hanya di mata Allah …
8. BH: anda menghina Allah SWT dengan bacaan Asmaul Husna di Gereja dan dibacakan seorang pendeta (Deddy Sutomo) dengan nada sinis dan melecehkan. Masya' Allah !
HB: saya menyelipkan Asmaul Husna di adegan pembacaan ‘Kesaksian : Tuhan di Mataku’ sebagai pemaknaan atas nama Tuhan yang indah dan UNIVERSAL. Asmaul Husna merupakan nama ALLAH yang meliputi segala yang Indah di Bumi dan Langit. Tidak ada nama Indah selain diriNya yang dimiliki agama lain. Maka ketika Pastur Dedi Sutomo meminta Rika untuk menuliskan kesaksiannya, Rika kesulitan. Sebagai seorang penganut agama baru, Rika tidak memiliki pengetahuan terhadap Tuhan barunya, maka dia menuliskan asmaul Husna karena dalam tiap-tiap namaNya (Ar Rahman : Maha Pengasih, Ar Rahiim : Maha Penyayang, dst) memiliki arti yang UNIVERSAL. Apakah itu melecehkan Islam? Apakah dedi Sutomo dalam membacakan Asmaul Husna juga terlihat sinis? Silakan anda tonton kembali filmnya, perhatikan ekspresinya …
9. AH : anda menfitnah Islam sebagai agama penindas dan umat Islam sebagai umat yang kejam dan anti toleransi terhadap umat lain terutama Kristen dan Cina. Padahal sesungguhnya meski mayorits mutlak, umat Islam Indonesia dalam kondisi tertindas oleh Kristen dan Katolik serta China yang menguasai politik, ekonomi dan media massa. Anda tidak melihat kondisi umat Islam di negara lain yang minoritas seperti Filipina Selatan, Thailand Selatan, Myanmar, India, Cina, Asia Tengah, bahkan Eropa dan AS. Mereka sekarang dalam kondisi tertindas oleh mayoritas Kristen dan Katolik, Hindu, Budha dan Komunis. Jadi anda benar-benar subyektif dan dipenuhi dengaan hati penuh dendam terhadap umat Islam.
HB : Pertanyaan ini murni tafsir anda. Saya tahu, banyak sekali tragedy kemanusiaan di dunia ini atas nama agama. Saya tidak menutup mata terhadap serangan keji Israel terhadap rakyat Palestina. Saya pun turut mengutuk perbuatan tanpa manusiawi di Bosnia, Minoritas muslim di Eropa, Thailand< China sebagaimana yang anda sebutkan. Akan tetapi, tak perlu kita menilai sesuatu terlalu jauh. Begitupula dalam film ini. Jika anda bisa melihat sisi negatif, film ini, kenapa sisi positifnya luput dari perhatian anda? Bukankah di akhir film saya menampilkan adegan Hendra terkesan dengan Asmaul Husna, membacanya, kemudian dia masuk Islam? Lalu di akhir adegan, Ustadz Wahyu mengatakan didalam masjid kepada Hendra bahwa : Islam adalah agama yang mengajak manusia untuk terus menerus memperbaiki dirinya. Berusaha Ikhlas dan sabar. Menjadikan dirinya berarti bagi orang banyak ….
10. BH: film ini mengajarkan kemusyrikan dimana semua agama itu pada hakekatnya sama untuk menuju tuhan yang sama. Kalau semua agama itu sama, maka orang tidak perlu beragama. Jadi film anda ini dengan sangat jelas mengajarkan faham atheisme dan komunisme.
HB: Bagian mana saya menampilkan bahwa semua agama sama? Adakah dalam adegan tersebut saya menampilkan seorang Islam sembahyang di Gereja? Atau seorang Kristen sembahyang di Masjid?
Barangkali anda tidak jeli ketika melihat adegan Rika yang menyatakan : … Setiap manusia berjalan dalam setapaknya masing-masing. Mereka berjalan sendirian. Mereka bersama-sama berjalan kepada satu tujuan, yaitu … Tuhan.
Coba perhatikan adegan tersebut dalam film: Apakah Rika menyatakan kata tersebut berdasarkan sebuah Kitab suci? … Rika hanya mengutip dari Novel yang akan diberikan kepada Surya sebagai hadiah Ulang Tahun. Perhatikan dialognya: … Ini ada Novel bagus buat kamu. Aku mau bacakan. Ini juga kado buat kamu …
Jadi Anggapan bahwa saya melalui film ini sedang mencampur adukkan agama, sangat tidak relevan. Apakah mungkin seorang berpendapat (apalagi menyoal agama) hanya berdasarkan novel?
Disisi lain, Jika kata-kata Rika (mengutip Novel) tersebut kita renungkan. Apakah selama ini kaum Nasrani di gereja tidak sedang melakukan sembahyang kepada Tuhannya? Begitu juga kaum Budha, Hindu, Yahudi? Apakah mereka disetiap sembahyang baik di gereja, klentheng, Pura sedang melakukan pemujaan kepada Setan? Apakah saya menyebut dalam FILM bahwa Allah Subhana wata’ala sebagai Tuhan Kaum Nasrani, Budha, Yahudi? Lalu dimana saya melakukan penyamarataan agama? Silakan lihat sekali lagi adegan filmnya …
11. BH: nasehat saya, bertobatlah segera sebelum azab Allah SWT menimpa anda, karena hidup di dunia ini hanya sementara dan tidak abadi. Belajarlah kembali mengenai Islam yang benar sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunnah, bukan Islam yang diambil dari kaum Orientalis Barat dan para sineas berfaham sepilis yang sudah sangat jelas memusuhi Islam dan umat Islam.
HB: Disetiap akhir sholat, saya selalu menyatakan pertobatan kepada Allah dengan mengucap Istighfar. Begitupun disetiap saya melakukan kesalahan baik yang saya sengaja maupun tidak. Bagi saya, Film ini merupakan proses pembelajaran saya mengenal lebih dekat agama saya. Buat saya, belajar agama adalah belajar menjadi manusia. Saya mengagumi rosululloh bukan karena beliau utusan Allah semata-mata. Tapi karena Rosululloh memberikan tauladan kepada kita bagaimana menjadi manusia dalam keluarga, masyarakat dan Tuhannya.
Mari kita sama-sama terbuka. Kita saudara. Sama-sama pengikut Rosululloh. Sesama Muslim saling mengingatkan. Semoga diskusi ini bisa menjadi pembelajaran kita bersama. Amin ….
Salam
Hanung Bramantyo
Friday, April 15, 2011
the war is begin!!!!
Today i get punk'd by mr. Teguh and mr. choi..
ahh damn!!! watch out!!! the war has begun!!!!!
ahh damn!!! watch out!!! the war has begun!!!!!
Thursday, April 14, 2011
Si asi dan Bilirubin, friend or enemy
Few days ago, i got happy news from my friend that her sister birth successful. And welcome to Gilang, new baby born. but unfortunately this morning i heard, gilang has same problem with his brother, Mas Galih. Both of them can't drink ASI because if they drink it, they bilirubin get high. That makes me curious what exactly happen. Is there any relationship between breastfeeding and bilirubin? Maybe this article i got from "Forum AIMI (Asosiasi Ibu Menyusi Indonesia)" can explain it.
Sakit Kuning dan Menyusui
oleh Mia Sutanto on September 14th, 2007
Seringkali, Air Susu Ibu (ASI) disalahkan sebagai salah satu penyebab timbulnya penyakit kuning atau jaundice pada bayi baru lahir. Akibat dari salah pengertian tersebut, seringkali seorang ibu disarankan untuk berhenti menyusui dan memberikan ASInya, dan bayi kemudian diberikan susu formula ataupun air glukosa. Berikut ini akan kita lihat, sebenarnya apa hubungan antara sakit kuning pada bayi baru lahir dengan kegiatan menyusui atau pemberian ASI?
Bayi baru lahir (BBL) yang mengalami sakit kuning atau jaundice biasanya disebabkan oleh salah satu dari 4 hal dibawah ini:
1. Physiologic Jaundice, atau sakit kuning yang umumnya memang dialami oleh banyak sekali BBL (lebih dari 50%), termasuk BBL prematur dan BBL yang ibunya menderita diabetes. Kondisi ini dimulai pada usia bayi 2-3 hari, dan biasanya berlangsung selama 1-2 minggu. Sesungguhnya penyebabnya adalah simpel, yaitu BBL mempunyai lebih banyak sel-sel darah merah yang terkandung dalam 1 ml darah dibandingkan dengan orang dewasa. Ketika sel-sel darah merah yang terdapat dalam tubuh BBL tersebut mati (suatu proses yang normal dialami oleh manusia), maka hemaglobin yang terkandung didalamnya mulai pecah. Bilirubin, yang larut dalam lemak (fat soluble), merupakan salah satu komponen pecahan hemaglobin tersebut, dan harus dibikin larut dalam air (water soluble) untuk dapat dibuang dari tubuh bayi melalui BAB-nya. Hati atau lever bayi bertugas untuk menjadikan Bilirubin larut dalam air. Normalnya, hati atau lever bayi seringkali belum matang atau dapat berfungsi secara sempurna ketika dia baru lahir, sehingga Bilirubin tersebut tidak dapat terbuang semua dari tubuh bayi. Kuning seperti ini adalah normal, dan sering sekali dijumpai pada BBL. Sebenarnya penangannya hanya 1, yaitu HARUS SERING MINUM ASI, minimal 8-12 kali dalam 24 jam untuk membantu pembuangan Bilirubin melalui BAB bayi. Kolostrum, yaitu ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan dan memang jumlahnya sangat sedikit sehingga harus sering-sering diberikan, mengandung zat laksatif, sehingga bayi cenderung lebih sering BAB dan Bilirubin yang terdapat dalam BAB-nya dapat dikeluarkan.
2. Pathologic Jaundice, seperti Blood Group Incompatibility yaitu sakit kuning yang disebabkan oleh ketidakcocokan rhesus (Rh) atau golongan darah antara ibu dan bayi. Dalam kondisi seperti ini, jumlah sel-sel darah merah yang mati melebihi jumlah rata-rata, sehingga mengakibatkan terbentuknya lebih banyak lagi Bilirubin — atau dalam hal ketidakcocokan golongan darah, kandangkala golongan darah ibu yang berbeda dapat membentuk antibodi yang justru bersifat menghancurkan sel-sel darah merah BBL. Sekarang ini, jarang sekali ditemukan kasus Rh incompatability (yang biasanya juga disertai oleh permasalahan seputar metabolisme bayi, gagal jantung dan anemia), yang mungkin lebih sering adalah kasus ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan bayi. Beberapa penyebab Pathologic Jaundice lainnya adalah:
(a) gangguan metabolik seperti galaktosemia,
(b) gangguan medis seperti kekurangan glukosa-6-fosfat,
(c) kelenjar tiroid yang kurang aktif,
(d) infeksi saluran kencing, dan
(e) gangguan fungsi lever.
Selain dilakukan penanganan dan pengobatan penyakit yang menyebabkan jenis jaundice tersebut (bila diperlukan), BBL juga HARUS LEBIH SERING MINUM ASI sehingga Bilirubin dapat terbuang melalui BAB-nya.
3. Breastfeeding Jaundice, disebabkan ketika Bilirubin yang telah laut dalam air (water soluble) masuk ke dalam usus untuk dibuang melalui BAB, ternyata ada sebagian yang akan terserap kembali oleh tubuh setelah oleh dinding usus diubah lagi komposisinya menjadi larut dalam lemak (fat soluble). Semakin banyak BAB yang berhasil mengeluarkan Bilirubin, maka akan semakin sedikit yang terserap kembali oleh tubuh bayi. Oleh karena itu, PENTING SEKALI bagi BBL untuk MINUM ASI dalam bentuk KOLOSTRUM yang banyak mengandung zat laksatif sehingga Bilirubin dapat dikeluarkan secara maksimal sehingga sedikit sekali yang akan terserap kembali ke dalam tubuhnya. Bayi yang TIDAK SERING MINUM ASI dapat mengalami gejala ini, maka penting sekali untuk sering-sering menyusui BBL (minimal 8-12x dalam 24 jam), dan memastikan bahwa BAYI MINUM ASI dan tidak hanya ngempeng pada puting/payudara ibu. Makanya disebut Breastfeeding Jaundice, karena umumnya disebabkan oleh KURANG MINUM ASI.
4. Conjugated Hyperbilirubinemia, kalau ketiga kondisi diatas adalah yang “normal” atau “biasa” dijumpai pada BBL, maka yang ini adalah “tidak normal” dan seringkali mempunyai resiko yang serius. Penyebabnya adalah bayi lahir dengan kondisi hati atau lever yang rusak, atau saluran yang menghubungkan lever dengan usus bayi tersumbat, sehingga Bilirubin yang telah larut dalam air (water soluble) tidak dapat masuk ke dalam usus dan akan masuk kembali ke dalam darah bayi. Salah satu gejalanya adalah warna BAK bayi kecoklat-coklatan, tidak bening seperti BAK bayi yang minum ASI dengan baik. Hal ini disebabkan karena Bilirubin yang sudah larut dalam air (water soluble) tidak dapat terbuang melalui BAB, tetapi justru melalui BAK. Bayi dengan tingkat Conjugated Bilirubin yang sangat tinggi perlu segera diteliti penyebabnya, apalagi jika disertai gejala BAK berwarna kecoklatan. Penanganan secara tepat dapat dilakukan apabila sudah ditangani sejak awal. Kondisi ini juga TIDAK MENGHALANGI bayi untuk diberikan dan minum ASI.
Seperti bisa anda baca sendiri, untuk kasus (1) sampai (3), hubungan antara sakit kuning dengan ASI hanya 1: BBL sedikit minum ASI atau bahkan tidak minum ASI sama sekali justru memperparah kondisi sakit kuning-nya.
Mengapa BBL sampai sedikit minum ASI atau bahkan tidak minum ASI sama sekali?
1. BBL sudah diberikan asupan prelaktal, yaitu cairan/makanan lainnya (susu formula, air gula) sebelum mulai menyusu;
2. BBL tidak diberikan kesempatan untuk meyusu dengan sering, minimal 8-12x dalam 24 jam; dan
3. BBL sering menyusu tetapi TIDAK MINUM ASI alias HANYA NGEMPENG saja pada puting/payudara ibu. Hal ini disebabkan karena posisi badan bayi dan pelekatan mulut bayi pada payudara ibu belum tepat, sehingga bayi mengalami kesulitan untuk mengeluarkan ASI/KOLOSTRUM dari payudara ibu.
Jadi, dalam hal ini, justru TIDAK PERLU untuk berhenti menyusui dan minum ASI untuk mengetahui apakah kuningnya disebabkan oleh ASI, karena setelah kita baca, kuningnya justru akan menjadi semakin parah apabila KURANG MINUM ASI.
Yang terakhir sering disebut-sebut adalah: Breastmilk Jaundice. Kondisi ini biasanya timbul setelah bayi berusia sekitar 1 minggu dan memuncak pada hari ke-10 sampai ke-21, namun dapat berlangsung selama 2-3 bulan. Selama kurun waktu tersebut, walaupun bayi banyak minum ASI, pertambahan BB-nya bagus, BAB sering, BAK berwarna bening, bayi sehat, aktif, lincah dan responsif, namun Bilirubin-nya tetap tinggi dan bayi tetap kelihatan kuning. Belum diketahui secara pasti apa yang menyebaban kondisi ini, namun kalangan medis mencurigai bahwa Beta Glucuronidase, suatu zat yang terdapat dalam ASI mengurangi kemampuan lever bayi untuk mengatasi kadar Bilirubin dalam tubuhnya. Breastmilk Jaundice adalah normal. Tidak perlu untuk berhenti menyusui dalam rangka melakukan “diagnosa” atas kondisi ini. Apabila bayi dalam kondisi sehat seperti disebutkan diatas, maka tidak ada alasan untuk berhenti menyusui dan memberikan ASI.
Konsultasikan dengan DSA bayi mengenai kondisi kuning-nya, masuk ke golongan manakah? Pastikan bahwa CARA MENYUSUI SUDAH TEPAT dan BAYI MINUM ASI sesering mungkin.
diterjemahkan secara bebas dari: www.drgreene.com, dan “The Ultimate Breastfeeding Book of Answers“, Jack Newman, MD and Teresa Pitman, Three Rivers Press, 2006.
Sakit Kuning dan Menyusui
oleh Mia Sutanto on September 14th, 2007
Seringkali, Air Susu Ibu (ASI) disalahkan sebagai salah satu penyebab timbulnya penyakit kuning atau jaundice pada bayi baru lahir. Akibat dari salah pengertian tersebut, seringkali seorang ibu disarankan untuk berhenti menyusui dan memberikan ASInya, dan bayi kemudian diberikan susu formula ataupun air glukosa. Berikut ini akan kita lihat, sebenarnya apa hubungan antara sakit kuning pada bayi baru lahir dengan kegiatan menyusui atau pemberian ASI?
Bayi baru lahir (BBL) yang mengalami sakit kuning atau jaundice biasanya disebabkan oleh salah satu dari 4 hal dibawah ini:
1. Physiologic Jaundice, atau sakit kuning yang umumnya memang dialami oleh banyak sekali BBL (lebih dari 50%), termasuk BBL prematur dan BBL yang ibunya menderita diabetes. Kondisi ini dimulai pada usia bayi 2-3 hari, dan biasanya berlangsung selama 1-2 minggu. Sesungguhnya penyebabnya adalah simpel, yaitu BBL mempunyai lebih banyak sel-sel darah merah yang terkandung dalam 1 ml darah dibandingkan dengan orang dewasa. Ketika sel-sel darah merah yang terdapat dalam tubuh BBL tersebut mati (suatu proses yang normal dialami oleh manusia), maka hemaglobin yang terkandung didalamnya mulai pecah. Bilirubin, yang larut dalam lemak (fat soluble), merupakan salah satu komponen pecahan hemaglobin tersebut, dan harus dibikin larut dalam air (water soluble) untuk dapat dibuang dari tubuh bayi melalui BAB-nya. Hati atau lever bayi bertugas untuk menjadikan Bilirubin larut dalam air. Normalnya, hati atau lever bayi seringkali belum matang atau dapat berfungsi secara sempurna ketika dia baru lahir, sehingga Bilirubin tersebut tidak dapat terbuang semua dari tubuh bayi. Kuning seperti ini adalah normal, dan sering sekali dijumpai pada BBL. Sebenarnya penangannya hanya 1, yaitu HARUS SERING MINUM ASI, minimal 8-12 kali dalam 24 jam untuk membantu pembuangan Bilirubin melalui BAB bayi. Kolostrum, yaitu ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan dan memang jumlahnya sangat sedikit sehingga harus sering-sering diberikan, mengandung zat laksatif, sehingga bayi cenderung lebih sering BAB dan Bilirubin yang terdapat dalam BAB-nya dapat dikeluarkan.
2. Pathologic Jaundice, seperti Blood Group Incompatibility yaitu sakit kuning yang disebabkan oleh ketidakcocokan rhesus (Rh) atau golongan darah antara ibu dan bayi. Dalam kondisi seperti ini, jumlah sel-sel darah merah yang mati melebihi jumlah rata-rata, sehingga mengakibatkan terbentuknya lebih banyak lagi Bilirubin — atau dalam hal ketidakcocokan golongan darah, kandangkala golongan darah ibu yang berbeda dapat membentuk antibodi yang justru bersifat menghancurkan sel-sel darah merah BBL. Sekarang ini, jarang sekali ditemukan kasus Rh incompatability (yang biasanya juga disertai oleh permasalahan seputar metabolisme bayi, gagal jantung dan anemia), yang mungkin lebih sering adalah kasus ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan bayi. Beberapa penyebab Pathologic Jaundice lainnya adalah:
(a) gangguan metabolik seperti galaktosemia,
(b) gangguan medis seperti kekurangan glukosa-6-fosfat,
(c) kelenjar tiroid yang kurang aktif,
(d) infeksi saluran kencing, dan
(e) gangguan fungsi lever.
Selain dilakukan penanganan dan pengobatan penyakit yang menyebabkan jenis jaundice tersebut (bila diperlukan), BBL juga HARUS LEBIH SERING MINUM ASI sehingga Bilirubin dapat terbuang melalui BAB-nya.
3. Breastfeeding Jaundice, disebabkan ketika Bilirubin yang telah laut dalam air (water soluble) masuk ke dalam usus untuk dibuang melalui BAB, ternyata ada sebagian yang akan terserap kembali oleh tubuh setelah oleh dinding usus diubah lagi komposisinya menjadi larut dalam lemak (fat soluble). Semakin banyak BAB yang berhasil mengeluarkan Bilirubin, maka akan semakin sedikit yang terserap kembali oleh tubuh bayi. Oleh karena itu, PENTING SEKALI bagi BBL untuk MINUM ASI dalam bentuk KOLOSTRUM yang banyak mengandung zat laksatif sehingga Bilirubin dapat dikeluarkan secara maksimal sehingga sedikit sekali yang akan terserap kembali ke dalam tubuhnya. Bayi yang TIDAK SERING MINUM ASI dapat mengalami gejala ini, maka penting sekali untuk sering-sering menyusui BBL (minimal 8-12x dalam 24 jam), dan memastikan bahwa BAYI MINUM ASI dan tidak hanya ngempeng pada puting/payudara ibu. Makanya disebut Breastfeeding Jaundice, karena umumnya disebabkan oleh KURANG MINUM ASI.
4. Conjugated Hyperbilirubinemia, kalau ketiga kondisi diatas adalah yang “normal” atau “biasa” dijumpai pada BBL, maka yang ini adalah “tidak normal” dan seringkali mempunyai resiko yang serius. Penyebabnya adalah bayi lahir dengan kondisi hati atau lever yang rusak, atau saluran yang menghubungkan lever dengan usus bayi tersumbat, sehingga Bilirubin yang telah larut dalam air (water soluble) tidak dapat masuk ke dalam usus dan akan masuk kembali ke dalam darah bayi. Salah satu gejalanya adalah warna BAK bayi kecoklat-coklatan, tidak bening seperti BAK bayi yang minum ASI dengan baik. Hal ini disebabkan karena Bilirubin yang sudah larut dalam air (water soluble) tidak dapat terbuang melalui BAB, tetapi justru melalui BAK. Bayi dengan tingkat Conjugated Bilirubin yang sangat tinggi perlu segera diteliti penyebabnya, apalagi jika disertai gejala BAK berwarna kecoklatan. Penanganan secara tepat dapat dilakukan apabila sudah ditangani sejak awal. Kondisi ini juga TIDAK MENGHALANGI bayi untuk diberikan dan minum ASI.
Seperti bisa anda baca sendiri, untuk kasus (1) sampai (3), hubungan antara sakit kuning dengan ASI hanya 1: BBL sedikit minum ASI atau bahkan tidak minum ASI sama sekali justru memperparah kondisi sakit kuning-nya.
Mengapa BBL sampai sedikit minum ASI atau bahkan tidak minum ASI sama sekali?
1. BBL sudah diberikan asupan prelaktal, yaitu cairan/makanan lainnya (susu formula, air gula) sebelum mulai menyusu;
2. BBL tidak diberikan kesempatan untuk meyusu dengan sering, minimal 8-12x dalam 24 jam; dan
3. BBL sering menyusu tetapi TIDAK MINUM ASI alias HANYA NGEMPENG saja pada puting/payudara ibu. Hal ini disebabkan karena posisi badan bayi dan pelekatan mulut bayi pada payudara ibu belum tepat, sehingga bayi mengalami kesulitan untuk mengeluarkan ASI/KOLOSTRUM dari payudara ibu.
Jadi, dalam hal ini, justru TIDAK PERLU untuk berhenti menyusui dan minum ASI untuk mengetahui apakah kuningnya disebabkan oleh ASI, karena setelah kita baca, kuningnya justru akan menjadi semakin parah apabila KURANG MINUM ASI.
Yang terakhir sering disebut-sebut adalah: Breastmilk Jaundice. Kondisi ini biasanya timbul setelah bayi berusia sekitar 1 minggu dan memuncak pada hari ke-10 sampai ke-21, namun dapat berlangsung selama 2-3 bulan. Selama kurun waktu tersebut, walaupun bayi banyak minum ASI, pertambahan BB-nya bagus, BAB sering, BAK berwarna bening, bayi sehat, aktif, lincah dan responsif, namun Bilirubin-nya tetap tinggi dan bayi tetap kelihatan kuning. Belum diketahui secara pasti apa yang menyebaban kondisi ini, namun kalangan medis mencurigai bahwa Beta Glucuronidase, suatu zat yang terdapat dalam ASI mengurangi kemampuan lever bayi untuk mengatasi kadar Bilirubin dalam tubuhnya. Breastmilk Jaundice adalah normal. Tidak perlu untuk berhenti menyusui dalam rangka melakukan “diagnosa” atas kondisi ini. Apabila bayi dalam kondisi sehat seperti disebutkan diatas, maka tidak ada alasan untuk berhenti menyusui dan memberikan ASI.
Konsultasikan dengan DSA bayi mengenai kondisi kuning-nya, masuk ke golongan manakah? Pastikan bahwa CARA MENYUSUI SUDAH TEPAT dan BAYI MINUM ASI sesering mungkin.
diterjemahkan secara bebas dari: www.drgreene.com, dan “The Ultimate Breastfeeding Book of Answers“, Jack Newman, MD and Teresa Pitman, Three Rivers Press, 2006.
Wednesday, April 13, 2011
Invisible
Music and Lyrics by Adhitia Sofyan
Traffic jam city streets forget about the rest
Your sanity will be put to the test
Client call repeatedly they want another change
Some idiots just can’t make up their minds
Well I would if you want to go
Just sail away from this madness
Where we will remain invisible
I wonder if what future holds will never gonna come
We’re sitting here waiting like a fool
Photographs I stumbled on they scattered on the floor
They’re memories that haunt you from it’s grave
Well I would if you want to go
Just fly away from this madness
Where we will remain invisible
Global warming’s the thing now everybody’s in
If you’re not green you better not be seen
Armageddon, crystal ball, Jesus reappears
They’re prophecies of world comes to an end
Well I would if you want to go
Just disappear from this madness
Yeah I would if you want to go
Where we will remain invisible
Music and Lyrics by Adhitia Sofyan
Traffic jam city streets forget about the rest
Your sanity will be put to the test
Client call repeatedly they want another change
Some idiots just can’t make up their minds
Well I would if you want to go
Just sail away from this madness
Where we will remain invisible
I wonder if what future holds will never gonna come
We’re sitting here waiting like a fool
Photographs I stumbled on they scattered on the floor
They’re memories that haunt you from it’s grave
Well I would if you want to go
Just fly away from this madness
Where we will remain invisible
Global warming’s the thing now everybody’s in
If you’re not green you better not be seen
Armageddon, crystal ball, Jesus reappears
They’re prophecies of world comes to an end
Well I would if you want to go
Just disappear from this madness
Yeah I would if you want to go
Where we will remain invisible
Subscribe to:
Comments (Atom)



